Penampil 7-segment terdiri dari 7 ruas LED yang disusun membentuk angka 8 dan satu buah dot (titik). Dengan mengatur nyala LED dari 7 ruasnya, 7-segment dapat menampilkan angka dari 0 – 9. 7 buah LED yang tersusun di dalam 7-segment diberi nama (a,b,c,d,e,f,g), sedangkan dot diberi nama P. Ada 2 jenis 7-segment yang berada di pasaran yaitu Common Anode (CA) dan 7-segment Common Cathode (CC). Yang akan digunakan pada alat mesin tetas elektronik berbasis mikrokontroler AT89S52 ini adalah jenis CA. Penyambungan Common Anode yaitu menggabungkan anoda dari masing-masing LED, sedangkan bagian katoda LED digunakan untuk mengatur penyalaannya. Pada bagian katodanya diberikan resistor sebesar 470 ?, karena kebutuhan arus LED 7-segment ukuran tinggi karakter 1,7 cm ini hanya memerlukan arus yang kecil berkisar 10 mA. Berikut ini adalah Gambar 8 rangkaian 4 buah penampil 7-segment CA yang dihubungkan secara multipleks.

Gambar 8 Rangkaian 4 buah penampil 7-segment
Pada Gambar 8 terlihat bahwa teknik penyambungan data 7-segment agar dapat dikendalikan oleh port mikrokontroler yaitu menggunakan teknik multipleks. Dengan teknik multipleks mikrokontroler dapat mengendalikan sampai delapan digit 7-segment hanya menggunakan 2 port saja. Teknik multipleks ini menggunakan pengendali transistor pada bagian anoda 7-segment, tujuannya agar dapat menyalakan dan memadamkan ke-empat digit 7 segment secara bergantian (berkedip). Namun kedipannya sangan cepat sekali berkisar antara 100 kali dalam setiap detiknya, sehingga respon mata manusia tidak dapat mengenali kedipan dari ke-empat digit 7-segment. Fenomena inilah yang menjadi dasar penggunaan teknik multipleks untuk mengendalikan 7-segment dengan banyak digit. Pada Gambar 8 dijelaskan bahwa semua katoda (a,b,c,d,e,f,g,P) yang sama dari ke-empat digit 7-segment digabungkan menjadi satu. Katoda LED apada digit pertama digabung dengan LED a digit ke-dua, tiga, dan empat. Begitu juga dengan katoda – katoda yang lain yang namanya sama dihubungkan secara bersamaan. Sedangkan untuk kaki common (A) dari masing – masing digit digunakan utuk mengatur penyalaan digit, yaitu dengan menghubungkan dengan kaki common (A) ke kaki kolektor sebuah transistor PNP BC327. Kaki emitornya dihubungkan ke Vcc 5 Volt, sementara basisnya dihubungkan ke port mikrokontroler. Jika masing – masing digit dinyalakan secara bergantian dengan kecepatan tinggi, sehingga kecepatan pergantiannya lebih tinggi dari kecepatan respons mata manusia, mata manusia akan menganggap 7-segment tersebut menyala bersamaan. Rangkaian Pengendali Relai untuk Sumber Pemanas (Lampu Pijar) Pada alat Mesin Tetas Elektronik Berbasis Mikrokontroler AT89S52 ini memerlukan sebuah relai untuk mengendalikan 2 buah keluaran lampu pijar, yang masing – masing berdaya 40 Watt. Relai yang dipakai adalah jenis 12VDC dengan output maksimal 220VAC / 5A, jika dihitung daya yang mampu dilewatkan oleh relai ini sebesar 1100 Watt, sehingga relai ini dianggap mampu mengendalikan pemanas lampu pijar berdaya 80 Watt. Untuk mengendalikannya mikrokontroler tidak bisa langsung dihubungkan dengan relai jenis ini, karena level tegangan yang berbeda mikrokontroler berlevel tegangan 5 Volt, sedangkan relai bertegangan 12 Volt. Untuk itu diperlukan IC driver ULN2003 yang mampu bekerja pada tegangan masukan hingga 50 Volt. Sedangkan pengaturan pada kaki masukannya berstandar TTL 5 Volt, sehingga dapat langsung dihubungkan dengan port mikrokontroler. Berikut ini adalah Gambar 8 rangkaian pengendali relai sumber pemanas 2 buah lampu pijar. 
Gambar 8 Rangkaian pengendali relai sumber pemanas
Terlihat pada Gambar 8 kaki masukan (I1) ULN2003 dikontrol melalui JP1 yang terhubung ke port 1.0 mikrokontroler, sedangkan CD+ ULN dihubungkan dengan Vcc 12Volt, dan bagian GND dihubungkan ke ground. Untuk bagian relai kaki 1 relai dihubungkan dengan Vcc 12 Volt dan kaki 2 dihubungkan ke keluaran (O1) ULN2003. Cara pengaktifan dan penonaktifan relai yaitu dengan mengubah tegangan input ULN 2003 menjadi logika ’0’ agar relai aktif dan logika ’1’ untuk relai tidak aktif. Jika relai dalam keadaan aktif maka hubungan phase 220 Volt yang tadinya terbuka (Normally Open) akan terhubung maka lampu pijar akan menyala, sebaliknya jika relai tidak aktif maka keadaan jalur phase 220 Volt akan terbuka sehingga lampu pijar tidak menyala. Perakitan Rangkaian Keseluruhan Setelah mengetahui dasar dari setiap komponen yang digunakan untuk pembuatan alat Mesin Tetas Elektronik Berbasis Mikrokontroler AT89S52, tahap selanjutnya adalah menggabungkan keseluruhan rangkaian – rangkaian tersebut. Berikut ini adalah Gambar 9 rangkaian keseluruhan.
Gambar 9 Rangkaian keseluruhan mesin tetas elektronik berbasis mikrokontroler AT89S52
Perangkat Lunak (Software) Perancangan perangkat lunak ini terdiri dari penstabilan suhu ruangan mesin tetas elektronik, dan perancangan software timer hari penetasan telur. Berikut ini adalah 10 diagram alir (flowchart) alat Mesin Tetas Elektronik Berbasis Mikrokontroler AT89S52.
Gambar 10 (a) Flowchart penstabilan suhu ruangan mesin tetas

Gambar 10 (b) Flowchart timer hari penetasan telur
DOWNLOAD PROGRAM


bang minta sintak programnya smua bang biar saya bisa menernak ayamnya banyak sehingga telurnya bnyak yang menetas
BalasHapus