MURAI BATU
BURUNG MURAI BATU
Scientific classification
Kingdom: Animalia Phylum: Chordata Class: Aves Order: Passeriformes Family: Muscicapidae Genus: Copsychus Species: C. malabaricus Binomial name Copsychus malabaricus Synonyms Kittacincla macrura Cittocincla macrura |
REFERENSI
|
Umum
Burung murai batu (Copychus malabaricus) adalah anggota keluarga Turdidae. Burung keluarga Turdidae dikenal memiliki kemampuan berkicau yang baik dengan suara merdu, bermelodi, dan sangat bervariasi. Ketenaran burung murai batu bukan hanya sekedar dari suaranya yang merdu, namum juga gaya bertarungnya yang sangat aktraktif.
+Habitat
Jenis-jenis murai batu yang dikenal di Indonesia adalah sebagai berikut:
- Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
- Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
- Murai batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
- Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
- Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
- Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan, karena sering merajai berbagai lomba di Kalimantan. Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm.
- Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 – 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
- Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan. Jenis ini sudah sangat langka ditemukan. Panjang ekor 8 – 10 cm.
Selain dari 8 sub-spesies murai batu di atas, masih ada murai batu yang berasal dari negeri tetangga, yaitu :
- Murai batu Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 30 – 33 cm dan postur tubuh lebih besar dari murai medan.
- Murai batu Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, tubuh lebih besar dari murai medan, panjang ekor 32 – 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo (kebiru-biruan).
- Murai batu Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.
Murai batu serta kerabatnya dikelompokkan dalam beberapa species, sebagai berikut:
- Copsychus malabaricus (White Rumped Shama),
- Copsychus luzoniensis (White Browed Shama),
- Copsychus niger (White Vented Shama)
- Copsychus cebuensis (Black Shama).
- Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) .
Subspecies, ciri-ciri dan penyebarannya
A. Copsychus malabaricus (White Rumped Shama) terdiri dari 19 sub-species:
- Copsychus interpositus (Nepal, India, Myanmar, Yunan -China, Thailand dan Indochina)
- Copsychus stricklandii (Sabah, Kalimantan)
- Copsychus andamanensis (Andaman, Nicobar)
- Copsychus albiventris (Andaman)
- Copsychus indicus (Nepal, Indochina)
- Copsychus pellogynus (Myanmar, Peninsular)
- Copsychus minor (Hainan-China)
- Copsychus mallopercnus (Malaysia)
- Copsychus javanus (Jawa Barat dan Jawa Tengah)
- Copsychus omissus
- Copsychus barbouri (Maratua, Kalimantan Timur)
- Copsychus leggei (Sri Lanka)
- Copsychus malabaricus (India)
- Copsychus macrourus (Con Son, Vietnam Selatan)
- Copsychus tricolor (Malaysia, Sumatra, Natuna Island dan Anamba)
- Copsychus melanurus (Sumatra bagian Barat, Enggano)
- Copsychus suavis (Sarawak, Kalimantan)
- Copsychus mirabilis (Prinsen Island)
- Copsychus nigricauda (Kangean Island)
B. Copsychus luzoniensis (White Browed Shama) terdiri dari 4 subspecies, yaitu :
- Copsychus luzoniensis (Luzon, Catanduanes)
- Copsychus parvimaculatus (Polillo)
- Copsychus shemleyi (Marinduque)
- Copsychus superciliaris (Masbate, Negros, Panay, Ticao).
C. Copsychus niger (White Vented Shama): Tersebar di Palawan, Calamian, Balabac, Sabang (all in Philippines).
D. Copsychus cebuensis (Black Shama): Hidup di wilayah Cebu Philippines.
E. Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama): Penyebaran di Way Kambas, Thailand, Malaysia dan Borneo.
Gambar beberapa jenis/sun-spesies murai batu (sumber gambar: planet burung)
+Ciri jantan dan betina
burung murai batu
Ciri jantan dan betina murai
batu dewasa sebenarnya mudah dibedakan. Untuk murai dengan sub-spesies yang
sama, maka untuk warna bulu jantan lebih mengkilat. Hitamnya hitam pekat
kebiruan (berkilau, nyambeliler, seperti berhologram), sedangkan warna merahnya
atau coklat, terlihat tajam kontras dengan warna di sebelahnya (hitam atau
putih).
Murai batu yang satu sub-spesies, ekor jantan lebih
panjang ketimbang betinanya. Sedangkan lagunya, jantan lebih bervariasi.
+Cara memilih bahan
burung murai batu yang baik
Diasumsikan murai batu bakalan
adalah murai batu tangkapan hutan yang belum makan voer dan harganya juga
relatif murah.
Yang perlu anda
perhatikan dalam pemilihan ini adalah:
- Mata: Hindari membeli murai batu yang pada matanya sudah kelihatan tanda adanya katarak, yaitu selaput berwarna putih pada bola mata. Jika murai batu sudah katarak, resiko murai batu tersebut menjadi buta sangat tinggi sekali.
- Ekor: Cari murai batu yang memiliki ekor rapat dan tidak terlalu tebal. Ekor yang seperti ini selain enak dipandang, juga akan membuat murai batu memainkan ekornya pada saat ditrek. Hindari juga membeli murai batu yang tidak punya ekor, karena kita tidak bakalan tahu bagaimana bentuk dan jenis ekor dari murai batu tersebut, jika ekornya sudah tumbuh kembali.
- Bulu Dada: Kebanyakan murai batu memiliki bulu dada berwarna coklat, Tapi jika Anda mendapatkan murai batu dengan bulu dada cenderung berwarna kekuningan, maka itu rezeki Anda. Murai batu bakalan dengan warna bulu dada seperti ini, biasanya cepat berbunyi dan cepat juga jadi.
- Usia: Jangan pernah menilai usia murai batu hanya berdasarkan pengamatan pada kaki, ini bisa menipu calon pembeli. Murai batu bakalan muda mempunyai tanda bulu yang masih berbintik cokelat di bagian sayap sebelah luar maupun sayap sebelah dalam.
- Perilaku: Jika ada murai batu bakalan yang pada saat kita pegang dia menjerit kencang dan berusaha mematuk-matuk jari tangan, inilah murai batu dengan mental berani.
- Bentuk paruh: Sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus. Jangan memilih bahan yang memiliki paruh bengkok. Posisi lubang hidung pilih sedekat mungkin dengan posisi mata.
- Bentuk kepala: Pilih yang berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
- Postur badan: Pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi. Jangan memilih bahan yang berleher dan berbadan pendek.
- Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
- Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
- Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
- Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksimal.
+Cara perawatan burung
murai batu
Tempat/sangkar: Murai batu bisa dipelihara dengan sangkar bulat maupun kotak. Untuk
kotak ukuran 50 x 50 x 75 cm sedangkan untuk bulat dengan diameter 50 cm atau
60 cm tergantung dari jenis murai batu yang kita pelihata apakah berekor
panjang atau pendek. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dengan
kayu asam diameter 1,3 cm; bisa berbentuk palang bersusun mapun leter T.
Untuk perawatan harian, murai
batu tidak perlu dikerodng dan hanya dikerodong malam hari agar tidak
kedinginan.
- Pakan: Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang
variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus,
selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya
seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain
itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl,
Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.
Di samping vitamin, perlu juga
kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang,
keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh
darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai
ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga,
pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis kembang
adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium,
Sodium Chlorin dan Kalium.
Makanan yang sesuai
untuk murai batu
- Voer (sebaiknya pilih yang berkadar protein sedang yaitu: 12%-18%). Belum tentu voer yang berharga mahal akan cocok dengan sistem metabolisme setiap burung murai batu. Voer harus selalu tersedia di dalam cepuknya. Selalu ganti dengan voer yang baru setiap dua hari sekali.
- EF (Extra Fooding), pakan tambahan yang sangat baik buat burung
murai batu yaitu: jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, ulat hongkong,
ulat bambu, kelabang, belalang dan lainnya. Pemberian EF harus selalu
disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung dan juga harus
mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberiannya EF tersebut.
Perawatan dan setelan harian burung murai batuPerawatan harian untuk burung murai batu relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten.Berikut ini pola perawatan harian dan setelan harian untuk burung murai batu: - Jam 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Jam 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
- Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan voer dan air minum.
- Berikan jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung.
- Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
- Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong jika akan dilakukan pemasteran. Jika tidak, pengerodongan tidak mutlak.
- Siang hari sampai sore (jam 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master.
- Jam 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu. Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
- Jam 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
Penting
- Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu. Contoh setiap hari Senin pagi dan hari Kamis pagi.
- Pemberian cacing diberikan 1 ekor 1x seminggu. Contoh setiap hari Selasa pagi.
- Pengumbaran di kandang umbaran dapat dilakukan 4 jam perhari selama 4 hari dalam seminggu.
- Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum untuk menjaga kesehatan burung, dua-3 kali sepekan atau sesuai kondisi burung.
Penanganan burung murai
batu over birahi
Salah satu ciri-ciri burung
murai batu yang terlalu birahi (over birahi) antara lain: agresif, bulu
mengkorok, nglowo (sayap turun) dan mematuk ornamen sangkar.
- Pangkas porsi Jangkrik menjadi 3 pagi dan 2 sore
- Lakukan pengembunan (jam 05.30-06.00)
- Berikan cacing 2 ekor 2x seminggu
- Frekuensi mandi dibuat lebih sering, misalnya pagi-siang dan sore
- Lamanya penjemuran dikurangi menjadi 30 menit/hari saja
- Berikan multivitamin untuk menstabilkan kondisi fisik.
Penanganan murai batu
kondisi drop
- Tingkatkan porsi pemberian jangkrik menjadi 5 pagi dan 5 sore
- Tingkatkan porsi pemberian koto menjadi 3x seminggu
- Berikan klabang 2 ekor seminggu sekali
- Mandi dibuat 2 hari sekali saja
- Burung diisolasi, jangan melihat dan mendengar burung murai batu lain dahulu
- Berikan multivitamin
Perawatan lomba sebenarnya tidak
jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu
mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki
stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik
karakter dasar masing-masing burung.
Berikut ini pola
perawatan dan setelan lomba untuk burung murai batu:
- H-3 sebelum lomba, jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 4 ekor sore.
- H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
- 1 Jam sebelum digantang lomba, burung dimandikan dan berikan jangkrik 3-5 ekor dan ulat hongkong 4-7 ekor.
- Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan jangkrik 2 ekor lagi.
Sebaiknya, mulai H-6 burung
diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung murai batu lain.
Perawatan dan setelan
burung murai batu pasca lomba
Perawatan pasca lomba sebenarnya
berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung, dengan
pola perawatan dan setelan:
- Porsi EF dikembalikan ke setelan harian.
- Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.
- Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.
+Perawatan dan setelan
burung murai batu mabung
Mabung (Moulting) atau rontok
bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Perawatan burung pada masa
mabung adalah menjadi hal yang sangat penting, karena apabila perawatan yang
salah pada masa ini akan membuat burung menjadi rusak. Pada masa mabung ini,
metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari kondisi normal. Oleh karena
itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik dengan porsi lebih besar
dari kondisi normal. Hindari mempertemukan burung dengan burung sejenis, karena
akan membuat proses mabung menjadi terganggu.
Dampak dari ini adalah
ketidakseimbangan hormon pada tubuh burung. Proses mabung juga berhubungan
dengan hormon reproduksi.
Masa mabung (moulting) merupakan
masa yang sangat menuntut perhatian penghobi burung. Bulu yang hilang dan
digantikan selama masa mabung atau meranggas ini menyerap 25% dari total
protein yang ada di dalam tubuh burung. Inilah mengapa selama masa mabung perlu
ditambahkan juga protein sebesar seperempat total protein dalam tubuh burung.
Bulu-bulu dan selongsong bulu
terdiri atas lebih dari 90% protein, khususnya protein yang disebut keratins.
Protein bulu berbeda dengan protein pada tubuh dan telur serta memerlukan
jumlah proporsional yang berbeda atas asam amino (pembangun sel atau blok
protein). Burung harus mengonsumsi makanan dengan kandungan asam amino jenis
ini kemudian menyerap dan disimpan sebagai protein (keratin) khusus bagi
keperluan pertumbuhan bulu. Proses ini sangat penting bagi burung dan tubuh
burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk
bulu secara sempurna.
Ketika burung mabung, mereka
juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu baru. Keperluan energi
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, menyebabkan burung harus
mengonsumsi lebih banyak makanan selama meranggas untuk dapat mempertahankan
pertumbuhan bulu baru. Untuk diketahui saja, energi yang diperlukan burung
selama masa mabung sebesar dua setengah kali lebih banyak ketimbang burung yang
sedang memproduksi telur (lihat misalnya penjelasan pada “Moulting in Bird” di
situs vetafarm.com yang menjadi referensi utama untuk tulisan mengenai masalah
mabung ini).
Faktor-faktor yang berpengaruh
pada masa mabung tidak bisa sepenuhnya dipahami, karena sangat kompleks. Umur
burung, musim saat mabung, cuaca harian, kadar hormon dan siklus
perkembangbiakan, semua menjadi faktor penentu bagi keberhasilan atau kegagalan
burung melewati masa mabung.
Hal yang paling utama untuk
diingat adalah bahwa pada saat burung mabung, Anda harus memberikan suplai
pakan yang cukup sehingga mereka bisa mengembangkan bulu-bulu sesempurna
mungkin.
Untuk menyediakan protein yang
diperlukan untuk peningkatan produksi bulu, Anda harus meningkatkan asam amino
yang mengandung sulfur seperti metionin dan sistin. Protein seperti itu bisa
ditemukan di dalam daging hewan. Daging dapat diberikan kepada kebanyakan
burung yang sedang mabung dalam jumlah kecil plus pemberian suplemen makanan
yang baik. Suplemen multivitamin dan multimineral yang baik seharusnya
mengandung berbagai vitamin dan mineral serta asam amino untuk memungkinkan
tumbuhnya bulu secara normal.
Meskipun pada umumnya mabung
berjalan normal, ada beberapa hal yang sering mengganggu masa mabung burung,
khususnya tumbuhnya bulu yang tidak merata atau bahkan ada bulu yang tidak
rontok (sekadar nyulam).
Penggangu tersebut antara
lain:
* Penyakit – Penyakit yang
disebabkan virus circovirus (Beak and Feather Disease) dan virus polyoma adalah
penyakit paling umum yang menyebabkan burung kesulitan memproduksi bulu.
Psittacosis kronis, gangguan parasit dan infeksi bakteri pada usus dapat pula
menyebabkan bulu burung sulit tumbuh.
* Gizi buruk
– Sebagaimana digambarkan di atas, persyaratan untuk berlangsungnya produksi
bulu secara normal memang sangat banyak, dan karenanya makanan yang kurang gizi
bisa menyebabkan tumbuhnya bulu yang tidak berkualitas (mudah patah, mudah
kusam, melintir/ keriting dan sebagainya).
* Kimiawi
– penggunaan bahan kimiawi sering menyebabkan bulu tumbuh tidak sempurna atau
bahkan merusak bulu. Salah satu contohnya adalah zat pembasmi cacing pada
merpati yang dikenal sebagai Mebendazole. Bahan kimia ini akan menyebabkan bulu
burung melintir jika diberikan semasa burung mabung.
* Stres –
Hal ini terjadi terutama untuk burung yang disuapi/loloh dengan tangan manusia.
Tangan manusia menyebabkan bulu baru tidak bisa berkembang sempurna dan
sebagainya.
Apa yang perlu Anda
lakukan agar burung dapat memiliki bulu baru sebaik mungkin?
- Pertama-tama, menyingkirkan segala cacing, kutu, mikroba pengganggu dan parasit lainnya.
- Kedua, pastikan tidak satu pun dari burung Anda menjadi pembawa virus bibit penyakit, misalnya Polyoma.
- Ketiga, berikan gizi yang cukup selama burung meranggas/mabung dengan pakan yang bagus. Hanya saja perlu diingat bahwa pakan yang bagus bukan berarti pakan yang banyak, sebab terlalu banyak pakan yang hanya mengandung karbohidrat misalnya, hanya akan membuat burung kekurangan gizi meski secara fisik terlihat gemuk.
Jika Anda telah melakukan semua
hal di atas dan masih mengalami masalah dengan kualitas bulu Anda perlu
berbicara dengan dokter hewan khusus burung.
Cara Smart menggunakan
BirdVit
Dalam kaitan dengan persoalan
mabung inilah disarankan kepada penghobi burung untuk memberikan burung asupan
tambahan, misalnya BirdMolting atau juga BirdVit untuk burung yang sedang
mabung. Cara ini lebih smart” sebab BirdVit adalah multivitamin dan
multimineral yang sangat diperlukan burung selama masa mabung.
BirdVit mengandung hampir semua
vitamin dan mineral yang diperlukan burung, seperti:
Vitamin utama, yakni A, D3, E,
B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Juga mangandung zat esensial
seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu
bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D Pantothenate. BirdVit juga mengandung mineral
utama seperti potasium chlorida, sodium chlorida, magnesium sulfate, mangan
sulfate, iron sulfate, zinc sulfate, copper sulfate dan cobalt sulfate.
Dengan demikian, selama kita
menggunakan BirdVit untuk menangani burung mabung, maka kita cukup memberikan
porsi pakan seperti sediakala tanpa khawatir burung kekurangan “energi masa
mabung”.
Sebab, memang benar energi yang
diperlukan burung ketika mabung bukanlah energi yang hanya akan mengumpul
menjadi lemak tetapi energi untuk pertumbuhan bulu seperti asam amino yang
mengandung sulfur seperti metionin dan sistin.
Murai batu bermasalah
Untuk burung-burung yang sangat
bermasalah misalnya bulu mudah patah atau burung sakit-sakitan seusai masa
mabung, biasanya dikarenakan asupan mineralnya yang kurang. Selain digunakan
BirdVit, Anda bisa menyertakan pula BirdMineral.
Apa beda BirdMineral dan
BirdVit?
Untuk diketahui, ada mineral dan
vitamin tertentu yang tidak efektif jika digunakan bersamaan. Akan saling
melemahkan. Karena keduanya sama-sama dibutuhkan burung dalam jumlah yang
proporsional, maka mineral dan vitamin tertentu hanya bisa dicampur dengan
komposisi dan volume tertentu.
Seperti diketahui di dalam
BirdVit ada sejumlah mineral yang sangat diperlukan burung. Namun kandungan
mineral di dalam BirdVit tidak sebesar di dalam BirdMineral karena selain sebagai
penjaga vitalitas burung, BirdMineral juga bersifat mengcover atau mengobati.
Pola perawatan murai
batu masa mabung:
- Tempatkan burung di tempat yang sepi, jauh dari lalu lintas manusia. Sebaiknya burung lebih banyak dalam kondisi dikerodong.
- Mandi cukup 1x seminggu saja dan jemur maksimal 30 menit/hari atau kalau untuk penanganan ekstrim burung mabung, bisa dilakukan perawatan ekstem mabung.
- Jika Anda tidak menggunakan BirdVit atau BirdMineral, pemberian porsi EF diberikan lebih banyak karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pertumbuhan bulu baru. Misalnya: stelan jangkrik dibuat 5 ekor pagi dan 5 ekor sore, kroto 1 sendok makan setiap pagi dan cacing 2 ekor 3x seminggu
- Meski tidak menggunakan BirdVit dan/atau BirdMineral, pemberian multivitamin yang berkualitas yang dicampur di air minum 2x seminggu sangat perlu.
Lakukan pemasteran: Masa mabung membuat burung lebih banyak pada kondisi diam dan
mendengar. Inilah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara sesuai dengan
yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter dan
tipe suara burung dengan suara burung master.